Uang dijadikan sebagai alat pembayaran dimulai pada zaman modern, sedangkan alat pembayaran sendiri sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Masyarakat di zaman prasejarah sudah mengenal jual beli, bedanya mereka tidak menggunakan alat pembayaran berupa uang. Proses jual beli mereka menggunakan tukar menukar barang kebutuhan yang dikenal dengan istilah barter, untuk beberapa saat sistem ini dinilai efektif dan menguntungkan karena setiap orang sama-sama mendapatkan barang yang dibutuhkan. Namun lama kelamaan sistem barter ini menimbulkan masalah juga, mulai dari sifat ketidakpuasan manusia hingga barang rentan rusak saat proses pengangkutannya.
Setelah masa barter yang merepotkan, masyarakat mulai beralih dan sepakat untuk menentukan alat pembayaran yang sah. Alat pembayaran tersebut bersifat mudah dibawa, bernilai tetap, berlaku untuk semua jenis barang, dan tidak mudah rusak, setelah beralih pada uang logam ternyata menimbulkan masalah juga. Masyarakat susah membawa alat pembayaran tersebut dalam jumlah banyak, sehingga alat pembayaran beralih pada uang dalam bentuk kertas. Kertas yang dipilih pun harus memenuhi syarat seperti tidak mudah sobek saat basah dan tidak mudah kusut, alat pembayaran jenis ini masih tetap berjalan hingga sekarang.
Semakin berkembangnya zaman, alat pembayaran juga mengalami perubahan. Uang kertas yang mulai diperbarui dan bertambah jenis nominalnya, hingga uang dalam bentuk elektronik. Sejak lembaga keuangan menerbitkan kartu kredit dan debit yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat mulai berpindah dan menggunakannya. Alat ini cukup praktis digunakan tanpa harus menyimpan uang secara tunai, cukup dengan menggesekkan kedua kartu tersebut pada sebuah alat maka pembayaran yang dilakukan sudah berjalan. Anda hanya perlu memastikan bahwa kartu tersebut menyimpan senilai uang yang bisa untuk digunakan.\
Macam-Macam Alat Pembayaran Non Tunai
Tren pembayaran non tunai diikuti dengan budaya masyarakat yang semakin mengarah kepada digitalisasi, tentu menjadi salah satu sebab alat pembayaran ini cukup banyak digandrungi. Lantas apa sajakah alat pembayaran non tunai tersebut, berikut ulasannya.
Kartu Kredit
Kartu ini dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya yang memudahkan penggunanya membeli barang sesuai kebutuhan dengan pembayaran yang dilakukan belakangan atau berhutang.
Kartu Debit
Merupakan alat pembayaran elektronik yang dikeluarkan oleh Bank tertentu yang bisa digunakan dengan mengacu pada saldo tabungan yang Anda miliki di dalam kartu tersebut, kartu ini bisa digunakan untuk keperluan transfer atau pengambilan uang melalui ATM dan tidak harus ke bank.
E-Money
Ini juga merupakan kartu elektronik yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran mengacu pada nominal uang yang disetorkan terlebih dahulu, uang ini disimpan secara elektronik dan bisa digunakan untuk pembayaran secara non tunai.
Cek
Termasuk jenis pembayaran non tunai, cek adalah surat perintah tanpa syarat yang diberikan oleh nasabah kepada Bank yang memelihara rekening miliknya, yang kemudian memberikan sejumlah uang kepada pihak yang telah disebutkan dalam cek tersebut. Cek terdiri atas tiga jenis yaitu cek silang, cek atas nama, dan cek atas unjuk.
Bilyet Giro
Merupakan salah satu surat perintah yang diberikan oleh nasabah kepada seseorang dengan tujuan pemindahbukuan sejumlah uang dari si nasabah kepada pemilik rekening lainnya.
Nota Debet
Warkat debet atau surat yang digunakan untuk menagih nasabah Bank lain melalui kliring, nota ini digunakan pada keperluan transaksi antar kantor baik nota dengan surat maupun nota debet via telegram.
Kwitansi Transfer (Wesel)
Sebuah kwitansi yang digunakan sebagai bukti penerimaan transfer dari luar kota dan dapat ditagihkan pada Bank penerima transfer, kwitansi ini dikeluarkan oleh Bank yang menerima transfer dan ditandatangani oleh yang berhak menerima.
Manfaat Menggunakan Pembayaran Non Tunai
Bertransaksi menggunakan uang non tunai, memiliki beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan berikut ini.
Praktis dan Efisien
Dengan menggunakan alat pembayaran non tunai, Anda tidak lagi perlu repot membawa uang secara fisik dalam jumlah banyak karena pembayaran bisa dilakukan dalam bentuk uang elektronik maupun dompet digital. Selain itu pembayaran dengan non tunai mampu mempersingkat waktu transaksi karena bisa dilakukan menggunakan telepon pintar dengan nominal yang pas.
Menghindari Tindak Kejahatan
Membawa uang tunai dalam jumlah banyak tentu menimbulkan kekhawatiran, rawan terjadi pencurian dan perampokan. Dengan menggunakan pembayaran non tunai, Anda tetap bisa membawa uang dalam jumlah banyak yang tersimpan dalam dompet digital dan cukup aman. Sehingga sangat disarankan untuk menggunakan alat pembayaran non tunai seperti kartu kredit, debit, e-money, m-banking maupun dompet digital demi alasan keamanan.
Keamanan dalam Penyimpanan
Sistem keamanan yang ada pada alat pembayaran non tunai menggunakan serial number atau PIN dan nomor OTP yang hanya pemiliknya ketahui, jika terjadi kehilangan pada alat pembayaran tersebut Anda bisa langsung melakukan pemblokiran untuk meminimalisir tindakan yang bisa menyebabkan kerugian pada alat pembayaran non tunai milik Anda.
Riwayat Pengeluaran
Segala transaksi yang terjadi pada pembayaran non tunai akan langsung tercatat dalam sistem dengan rapi dan jelas, riwayat transaksi tersebut bisa Anda lihat kembali dalam aplikasi atau sistem lainnya. Sedangkan pada pembayaran dengan sistem tunai tentu memerlukan pencatatan secara manual dan sangat merepotkan jika terjadi kesalahan.
Bisa Dilakukan Dimana Saja
Lewat pembayaran menggunakan sistem non tunai Anda dia membayarkan tagihan listrik, air, internet, asuransi, dan lainnya hanya dengan gadget yang dimiliki sehingga mengurangi tingkat berdesak-desakan pada tempat pembayaran secara fisik.
No comments:
Post a Comment